Senin, 19 April 2010

GANGGUAN ASPERGER

Etiologi
Penyebab gangguan Asperger tidak diketahui, tetapi penelitian keluarga menyatakan kemungkinan hubungan dengan gangguan autistik. Kemiripan gangguan Asperger dengan gangguan autistik menyebabkan hipotesis genetik, metabolit, infeksi, dan perinatal.

Diagnosis dan Gambaran Klinis
Gambaran klinis adalah sekurangnya dua indikasi gangguan sosial kualitatif berikut ini: gaya komunikatif nonverbal yang jelas abnormal, kegagalan mengembangkan hubungan dengan teman sebaya, tidak adanya timbal balik sosial atau emosional, dan gangguan untuk mengekspresikan kesenangan atas kebahagiaan orang lain. Minat yang terbatas dan pola perilaku selalu ditemukan.
Diagnosis Banding
Diagnosis Banding adalah gangguan autistik, gangguan perkembangan pervasif yang tidak ditentukan, dan, pada pasien yang mendekati masa dewasa, gangguan kepribadian skizoid. Menurut DSM-IV, perbedaan yang paling jelas antara gangguan Asperger dan gangguan autistik adalah kriteria tentang keterlambatan dan disfungsi bahasa. Tidak adanya keterlambatan bahasa adalah persyaratan untuk gangguan Aseprger, tetapi gangguan bahasa adalah gambaran inti dari gangguan autistik.
Kriteria Diagnostik untuk Gangguan Asperger
A. Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial, seperti ditunjukkan oleh sekurangnya dua:
(1) gangguan jelas dalam penggunaan perilaku nonverbal multipel seperti tatapan mata, ekspresi wajah, postur tubuh, dan gerak gerik untuk mengatur interaksi sosial
(2) gagalmengembangkan hubungan dg teman sebaya menurut tingkat perkembangan
(3) gangguan jelas dalam ekspresi kesenangan dalam kegembiraan orang lain
(4) tidak ada timbal balik sosial atau emosional
B. Pola perilaku, minat, dan aktivitas yang terbatas, berulang, dan stereotipik, seperti ditunjukkan oleh sekurangnya satu dari berikut:
(1) preokupasi dengan satu atau lebih pola minat yang stereotipik dan terbatas, yang abnormal baik dalam intensitas maupun fokusnya.
(2) Ketaatan yang tidak fleksibel terhadap rutinitas/ritual yang spesifik & nonfungsional
(3) Manerisme motorik stereotipik dan berulang (misalnya, menjentikkan atau memuntirkan tangan atau jari, atau gerakan kompleks seluruh tubuh).
(4) Preokupasi persisten dengan bagian-bagian benda
C. Gangguan menyebabkan gangguan yang bermakna secara klinis dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnya.
D. Tidak terdapat keterlambatan menyeluruh yang bermakna secara klinis dalam bahasa (menggunakan kata tunggal pd usia 2 thun, frasa komunikatif digunakan pd usia 3 th.
E. Tidak terdapat keterlambatan yang bermakna secara klinis dalam perkembangan kognitif atau dalam perkembangan keterampilan menolong diri sendiri dan perilaku adaptif yang sesuai dengan usia ( selain dalam interaksi sosial), dan keingitahuan tentang lingkungan pada masa anak-anak.
F. Tidak memenuhi kriteria gangguan perkembangan pervasif spesifik atau skizofrenia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar