Gangguan matematika sebenarnya adalah suatu ketidakmampuan dalam melakukan keterampilan aritmatika yang diharapkan untuk kapasitas intelektual dan tingkat pendidikan seseorang. Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi 4 (DSM-IV), gangguan matematika adalah salah satu gangguan belajar.
EPIDEMIOLOGI
Prevalensi 6% pada anak usia sekolah yang tidak mengalami retardasi mental. Gangguan mungkin lebih sering pada anak perempuan dibandingkan anak laki-laki.
ETIOLOGI
Penyebab gangguan matematika adalah tidak diketahui. Suatu teori awal mengajukan defisit neurologis di hemisfer serebral kanan, terutama di lobus ospitalis. Daerah tersebut adalah bertanggung jawab untuk memproses stimuli visual-spasial yang, sebaliknya, adalah bertanggung jawab untuk keterampilan matematika.
Pandangan sekarang adalah bahwa penyebabnya adalah multifaktor. Faktor maturasional, kognitif, emosional, pendidikan, dan sisioekonomi menyebabkan berbagai derajat dan kombinasi untuk gangguan matematika.
DIAGNOSIS
Pada kasus gangguan matematika yang tipikal, pertanyaan yang cermat tentang riwayat kinerja sekolah anak mengungkapkan kesulitan awal dengan subjek aritmatika. Diagnosis definitif dapat dibuat hanya setelah anak mengerjakan tes aritmatika baku yang diberikan secara individual dan nilainya jelas di bawah tingkat yang diharapkan, dengan mengingat sekolah dan kapasitas intelektual anak seperti yang diukur dengan tes kecerdasan baku. Gangguan perkembangan pervasif dan retardasi mental harus disingkirkan sebelum menegakkan diagnosis gangguan matematika. Kriteria diagnostik untuk gangguan matematika diberikan dalam tabel 36.2-1
GAMBARAN KLINIS
Sebagian besar anak dengan gangguan matematika dapat diklasifikasikan selama kelas dua dan tiga dalam sekolah dasar. Kinerja anak yang terkena dalam menangani konsep angka dasar, seperti menghitung dan menjumlahkan bahkan satu angka, adalah lebih rendah secara bermakna dibandingkan aturan yang diharapkan menurut usianya, tetapi anak menunjukkan keterampilan intelektual yang normal pada bidang lain.
Selama dua atau tiga tahun pertama sekolah dasar, seorang anak dengan gangguan matematika tampak mengalami kemajuan dalam matematika dengan menyandarkan pada ingatan hafalan. Tetapi dengan segera, saat aritmatika berkembang menjadi tingkat yang kompleks yang memerlukan diskriminasi dan manipulasi hubungan ruang dan numerik, adanya gangguan menjadi dicurigai.
PERJALANAN PENYAKIT
Gangguan matematika biasanya tampak pada saat anak berusia 8 tahun (kelas tiga). Pada beberapa anak gangguan tampak pada usia 6 tahun (kelas satu), dan pada anaka lain tidak terlihat sampai usia 10 tahun (kelas lima) atau lebih lambat.
Komplikasi termasuk kesulitan akademik yang terus menerus, konsep diri yang buruk, depresi, dan frustasi. Komplikasi tersebut selanjutnya dapat menyebabkan keengganan masuk sekolah, membolos, atau gangguan konduksi.
TERAPI
Terapi yang paling efektif sekarang ini untuk gangguan matematika adalah pendidikan pengobatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar